Kamis, 22 Desember 2022

Sifat Asli Limbad Dibongkar Mantan Tetangga

Magic - Selama ini Limbad dikenal sebagai sosok yang tidak mau buka suara. Bukan karena bisu, tetapi ia memang menjadikan dirinya publik figur yang misterius dan tak mau bicara di depan kamera.

Suara Limbad pun jadi hal yang bikin publik penasaran. Sampai-sampai ucapannya setelah bersin pun pernah bikin heboh se-Indonesia, saking penasarannya dengan suara Limbad.

Sosoknya yang selalu misterius dan tampak mistis pun juga bikin penasaran tentang bagaimana kehidupan sehari-harinya. Apakah ia semisterius seperti ketika di depan kamera?

1. Dibongkar Mantan Tetangga

Kini tak perlu lagi penasaran. Belum lama ini, seorang mantan tetangga Limbad membongkar sifat asli pria yang dikenal pintar bermain sulap dan melakukan aksi berani tersebut.

Dilansir dari laman Quora, seorang pengirim yang tak mau disebut namanya mengungkap beberapa hal mengejutkan. Si pengirim mengaku tinggal dekat dengan rumah Limbad, sehingga tahu beberapa hal yang tak diketahui publik.

"Dulu saya dan keluarga sempat bertetanggaan dengan master limbad. Rumah saya waktu itu cuma beda 3 rumah dari rumah om Limbad.

Mungkin beberapa orang yang cuma ngeliat master Limbad di tv pasti ngira kalo aslinya master Limbad itu gak suka ngomong, pendiem, garang, nyeremin, pokoknya ngeri lah. Apa lagi pas awal awal tampil di acara The Master Season 1 om Limbad ini selalu diikutin burung hantu piaraannya. Kan jadi agak mistis-mistis gimana gitu auranya hahahahhha. Tapi itu semua hanya di tv gaeesss," tulis sang pengirim.

2. Ramah

Menurut sang pengirim, sifat asli Limbad sangat berbeda dengan kesannya di layar kaca. Ketika kumpul tetangga, ia bicara dengan normal dan semua orang di sekitar rumahnya tahu bagaimana suaranya.

"Aslinya om Limbad itu jauh sekali dengan yang ada di tv. Om Limbad ini kalo sama tetangga suka ngobrol juga. Ya kali sama tetangga cuma hmmm hammm hemmmm doang. Dan kalo ngomong itu logat jawanya medok pake banget. Agak lucu sih kalo dibandingin sama gaya sangarnya pas di tv. Om Limbad ini termasuk tetangga favorit anak - anak gang saya. Karena kalo lagi maen sepeda di depan rumahnya suka di traktir bakso lewat atau gak mie tek - tek. Pokoknya om Limbad ini ramah bangetlah sama tetangga. Apalagi sama anak kecil. Kalo ada anak - anak yang maen di jalan depan rumahnya pasti di samperin. Kadang nunjukin sulap, kadang cuma sekedar gangguin kami si bocah pesepedah. Ini kejadian tahun 2008 -2010. Pas saya kelas 2 smp tahun 2010 saya sekeluarga sudah pindah dari sana," tutupnya.

Cukup mengejutkan pengakuan dari tetangga Limbad ini ya KLovers. Di balik penampilannya yang sangar, ternyata Limbad suka traktir makan anak tetangga!

Warga Hilang di Sungai Keramat, Ritual Potong Babi Pun Digelar

Magic - Warga Desa Poton di Toraja Utara menggelar ritual potong babi untuk membantu mencari Babinsa bernama Serda Amiruddin yang hilang tenggelam di sungai Maiting.

Warga melakukan ritual potong babi tersebut agar penunggu Sungai Maiting memunculkan jasad korban yang sudah hanyut selama 6 hari.

"Itu persembahan saja kepada penunggu sungai ini. Agar penunggu sungai memunculkan korban yang sudah 6 hari hanyut," kata tokoh adat Rindingallo, Marten Tande.

Pada ritual persembahan itu, terlihat pihak keluarga korban Serda Amiruddin dibantu personel TNI menyembelih seekor babi di pinggir sungai. Setelah itu, babi dihanyutkan ke sungai.

Marten mengungkapkan, dalam ritual persembahan tidak diwajibkan memberikan seekor babi. Biasanya warga desa hanya menyembelih ayam hidup kemudian dikonsumsi saat kegiatan temu adat atau Kombongan.

"Tidak harus babi juga sebenarnya. Biasanya itu cuma ayam yang dipotong itu pun dikonsumsi masyarakat saat Kombongan. Tapi karena ada pawang yang menyuruh untuk menyembelih babi jadi pihak keluarga kemarin itu melakukan," ungkapnya.

Menurut Marten, Sungai Maiting memang sudah dikeramatkan masyarakat setempat sejak zaman nenek moyang dahulu. Pasalnya sungai tersebut sudah menelan banyak korban jiwa.

"Dikeramatkan. Cerita dari nenek kami saat masih memegang kepercayaan Aluk Todolo sungai ini punya banyak penunggu. Sampai sekarang masyarakat masih mempercayai itu," kata Marten.

"Dulu pernah ada warga juga yang memandikan kerbaunya kemudian tiba-tiba hilang. Sementara kerbaunya itu masih ada di tempat," sambungnya.

Akibatnya lanjut Marten, jarang ada warga setempat yang berani turun melakukan aktivitas di Sungai Maiting. Ditambah lagi, ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan saat berada di lokasi tersebut, di antaranya dilarang mengucapkan kata-kata kasar.

"Jarang sekali orang yang turun ke sungai ini. Bahkan warga setempat jarang yang turun, karena mereka tau kalau sungai ini berbahaya. Saat berada di jembatan Maiting maupun sungai, itu tidak boleh berkata kasar, dan melamun. Karena kalau kosong pikiran itu biasanya diganggu," ucap Marten.

Kisah Patung Kuda Cipaganti yang Kerap Bergerak di Malam Hari

Magic - Di Jalan Cipaganti, Bandung ada kisah Urban Legend tentang patung kuda yang kerap bergerak sendiri saat malam hari. Traveler sudah pernah dengar ceritanya?

Jalan Cipaganti termasuk salah satu nama jalan yang populer di kota Bandung. Ada dua alasan kenapa jalan ini terkenal. Pertama karena jalan ini begitu teduh dengan pohon-pohon yang tumbuh di sisi jalan. Kedua karena Jalan Cipaganti dikenal sebagai salah satu jalan angker yang ada di Bandung.

Keangkeran Jalan Cipaganti memang terasa apalagi di malam hari. Rimbunnya pepohonan serta masih kokohnya rumah-rumah gedong peninggalan Belanda membuat kesan angker itu kental terasa.

Jalan Cipaganti sebenarnya sudah berganti nama menjadi Jalan RAA Wiranatakusumah. Namun, masyarakat masih mengenal jalan ini dengan sebutan Cipaganti.

Konon katanya, di Jalan Cipaganti ini ada cerita horor tentang sesosok pendekar tanpa kepala yang sering muncul. Pendekar tanpa kepala katanya akan menampakkan diri pada tengah malam saat jalanan sudah sepi dilalui kendaraan.

Entah benar atau tidak soal cerita pendekar tanpa kepala itu, detikJabar mencoba menanyakan kisah itu kepada Ariyono Wahyu Widjajadi, pegiat Komunitas Aleut Bandung.

Pria yang akrab disapa Kang Alex ini mengaku tak tahu persis soal cerita pendekar tanpa kepala di Jalan Cipaganti itu. Namun ia mengatakan ada kisah urban legend lain yang ada di jalan tersebut.

"Ada juga urban legend," kata Alex, Kamis (1/12/2022).

Alex menceritakan di Jalan Cipaganti ada sebuah rumah bertingkat peninggalan zaman Belanda. Rumah itu masih berdiri kokoh hingga sekarang. Kata dia, di atas rumah tersebut terdapat sebuah dak yang dihiasi dengan taman serta patung kuda.

Konon, patung kuda itu bisa hidup dan berjalan di malam hari.

"Di satu rumah itu bertingkat, katanya ada dak di atasnya ada taman dan patung kuda. Katanya dulu ada yang menulis cerita itu di radio yah. Salah satu ceritanya tentang patung kuda itu yang katanya kalau malam bergerak," ungkapnya.

Namun saat ini menurut dia, patung kuda di rumah tersebut sudah dipindahkan. Sehingga urban legend tersebut mulai memudar. "Kalau sekarang sih kayanya udah nggak ada (patungnya)," ujarnya.

Alex juga menjelaskan jika Jalan Cipaganti termasuk jalan baru di Kota Bandung. Jalan itu menurutnya dibangun sekitar tahun 1930-an.

"Itu dibangun tahun 1930-an, terhitung baru jalan itu. Huniannya juga mungkin sama, sekitar tahun 30-an baru ada rumah-rumah itu," tutup Alex.

Kisah Mistis Bandara Nusawiru Pangandaran, Konon Tempat Kumpulnya Jin!

Magic - Di Pangandaran, ada Bandara Nusawiru yang ternyata menyimpan kisah-kisah mistis. Konon, bandara ini jadi lokasi berkumpulnya jin se-Jawa. Traveler berani baca?

Kawasan Bandara Nusawiru di Kabupaten Pangandaran menyimpan banyak cerita mistis. Kawasan itu dulunya merupakan dataran paling tinggi di daerah Cijulang atau dikenal dengan Gunung Amparan.

Menurut budayawan Pangandaran, Erik Krisna Yuda, konon dahulu kala, Nusawiru menjadi tempat berkumpulnya para jin se-tanah Jawa, jadi wajar jika Bandara Nusawiru banyak diselimuti kisah mistis.

"Kapungkur pernah kajantenan bade ngalihkeun batu kabuyutan di karamat Warèng namung teu tiasa. Alat beratna kalah reksak (Dulu pernah terjadi, mau mindahin batu kabuyutan di Karamat Wareng. Tapi enggak bisa. Alat beratnya malah rusak)," kisah Erik.

Kemudian lanjut Erik, saat seorang pilot pesawat Susi Air akan landing di Nusawiru. Salah satu pilot menceritakan justru malah melihat landasan itu seperti sebuah pesantren yang banyak santri memakai serban putih.

Selain itu warga Pangandaran pernah ada yang foto-foto di area Bandara Nusawiru saat waktu itu masih bebas terbuka. "Namun saat dilihat beberapa waktu kemudian ada sosok orang berjubah putih panjang tertangkap kamera," ucapnya.

Menurutnya cerita-cerita pengalaman beberapa orang yang mengalami kisah mistis hanya sekilas pandangan mata.

"Kita tidak bisa melihat dengan sengaja, namun hal itu bisa terjadi tanpa kesengajaan. Namun jika yang terjadi dialami, maka ingatlah kalo kita hidup berdampingan dengan yang gaib," ujarnya.

Nusawiru sendiri berkaitan erat dengan dengan cerita Raja Mandala, salah satu raja keturunan Kerajaan Padjadjaran. Raja Mandala memiliki lima anak, yakni Aki Gede Nini Gede, Jang Pati, Jang Singa atau Maung Panjalu, Jang Raga, dan Jang Langas atau Sembah Agung.

Sejumlah patilasan penghuni Nusawiru masih menjadi pelengkap kawasan itu. Seperti di sebelah utara bunderan Nusawiru dan di bawah pohon wiru sebelah barat.

Kisah Vila Terbengkalai di Bandung yang Jadi Tempat Syuting Film Suzanna

Magic - Suasana sunyi dan sepi sangat terasa menyelimuti sebuah vila terbengkalai di Bandung Barat. Dulunya, vila ini dipakai syuting film hantu yang dibintangi Suzanna.

Di dalam kompleks perumahan Katumiri yang berada di Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), berdiri sebuah bangunan yang menyimpan banyak cerita.

Bangunan itu merupakan sebuah vila yang letaknya berada ujung kompleks. Berdiri tegak dikelilingi perkebunan milik warga dan rimbunnya pepohonan dari hutan menuju ke arah objek wisata Curug Panganten.

Vila dua lantai itu kini terbengkalai. Beruntung masih ada lampu yang menerangi sehingga tak terlalu menunjukkan kesan seram bagi mereka yang iseng-iseng datang melihat vila tersebut.

Bangunannya masih kokoh namun kumuh karena tak dirawat. Di bagian dinding dipenuhi coretan-coretan. Sementara bahan bangunannya yang terbuat dari kayu dan bilik mulai keropos.

Terdapat beberapa ruang di vila tua itu. Di bagian bawah ada ruang tamu dan ruang keluarga serta beberapa kamar. Sementara di lantai dua terdapat sebuah ruangan tanpa sekat, bila diasumsikan berfungsi sebagai ruang pertemuan.

Agus Toyo (47), orang yang mengurus villa tersebut mengatakan bangunan itu mulai tak dipakai sejak 2010 lalu. Sementara ia sendiri baru bekerja menjaga dan mengurus villa tersebut pada 2014.

"Jadi dulu vila ini arena rekreasi alam. Ada penginapan, arena bermain outbound. Pemiliknya perorangan, tapi kemudian disita karena kredit macet," ujar Agus Toyo Kamis (17/11/2022).

Jadi Tempat Syuting Film Suzanna

Nuansa seram dan mistis yang tergambar dari kondisi vila terbengkalai itu ternyata sempat dijadikan lokasi syuting film horor yang dibintangi Suzanna. Wanita bernama lengkap Suzanna Martha Frederika van Osch itu sempat dijuluki ratu horor Indonesia.

"Dulu sempat dipakai syutingnya, tapi kurang tahu tahun berapa. Sempat ramai juga disebut Villa Suzanna," kata Agus.

Predikat villa seram nampaknya tak bakal luntur seusai dipakai syuting Suzanna. Apalagi sekarang kondisinya terbengkalai. Alhasil villa itu kerap disambangi konten kreator yang membuat konten-konten horor.

Nama-nama beken yang sempat datang ke Villa Katumiri di antaranya Risa Sarasvati, Ruben Onsu, dan YouTuber konten horor lainnya. Mereka datang sekitar tahun 2021 lalu namun dalam waktu yang berbeda-beda.

"Ada Ruben Onsu, terus Risa. Ya memang kebanyakan bikin konten horor di sini," ucap Agus.

Sayangnya villa itu dikotori oleh aktivitas negatif pemuda yang kerap melakukan aksi mabuk-mabukan. Terbukti dengan berserakannya botol bekas miras, bahkan tak jarang ditemui kondom.

"Ya gitu, banyak yang ke sini buat mabuk-mabukan, kita sempat temukan kondom. Makanya sama warga dan pengurus itu suka mengusir mereka kalau masuk ke sini," ujar Agus.

Misteri Wanita Berkebaya di Balik Tikungan Maut Tasikmalaya

Magic - Tikungan Kampung Panyusuhan di Tasikmalaya disebut-sebut sebagai tikungan maut. Sudah banyak korban kecelakaan di sini. Konon, gara-gara sosok wanita berkebaya.

Tikungan maut itu berada di desa Pakemitan Kidul, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya. Tikungan ini pun menjadi mimpi buruk nan horor bagi pengendara, khususnya pengguna roda dua.

Tikungan ini banyak memakan korban dan telah membuat resah masyarakat yang kerap melintasi tikungan tersebut. Yang terbaru, seorang pengendara sepeda motor masuk ke jurang setelah tidak bisa menaklukkan tikungan Ciawi tersebut.

Video rekaman CCTV yang merekam detik-detik pengendara itu terjun ke jurang pun viral di media sosial. Warga sekitar mengaku sudah tak terhitung lagi berapa banyak kecelakaan lalu lintas terjadi di tikungan itu.

"Sudah sering, sudah tak terhitung banyaknya kejadian kecelakaan di tikungan ini. Bukan hanya yang videonya viral saja," kata Ausi Susilo pemilik warung yang berada di dekat tikungan Panyusuhan.

Tikungan maut itu pun menyimpan kisah misteri. Konon katanya, ada sosok perempuan berkebaya yang membuat pengendara kehilangan konsentrasi di tikungan itu.

"Konon katanya selalu ada sosok perempuan berkebaya yang menyeberang jalan, sebelum korban mengalami kecelakaan," kata Ausi.

Pengakuan korban kecelakaan ikhwal sosok perempuan berkebaya itu, menurut Ausi tidak diutarakan oleh satu dua orang korban.

"Banyak yang celaka di sini mengaku melihat itu, sehingga mereka berusaha menghindar dan akhirnya mengalami kecelakaan," kata Ausi.

Meski demikian dia mengaku tak mengetahui persis siapa sosok perempuan berkebaya itu. "Tidak tahu siapa, tapi pengakuan korban-korban kecelakaan banyak yang menyebutkan sosok itu," kata Ausi.

Banyaknya korban jiwa yang meninggal dunia di lokasi itu, menurut dia tak heran membuat tikungan itu jadi dibumbui cerita-cerita mistis.

Warga sekitar yang resah karena horornya tikungan Ciawi tak bisa berbuat banyak. Mereka hanya bisa berharap kepada pemerintahan untuk segera turun tangan. Tujuannya agar tidak ada lagi korban yang diakibatkan karena curamnya tikungan Ciawi.

Rambu-rambu lalu lintas hingga fasilitas penunjang keselamatan di jalan raya jadi hal yang diinginkan oleh warga dan berharap bisa terpasang di tikungan Ciawi. Sebab selain curam, tikungan itu juga terbilang gelap karena minimnya lampu penerangan.

Sepanjang tahun 2022 ini, Ausi mengingat jika kecelakaan yang terjadi di tikungan Ciawi sudah beberapa kali terjadi. Seingatnya, ada lima kejadian yang disebabkan karena horornya tikungan Ciawi itu.

"Yang tahun ini saja ada mobil Grandmax masuk jurang, truk tronton pengangkut air mineral juga masuk ke jurang, tabrakan motor anggota TNI, mobil bak menabrak rumah, anak sekolah yang bawa Mio juga masuk ke jurang. Sudah banyak lah," tutup Ausi.

Ini Sebutan UFO dalam Bahasa Indonesia, Orang Jarang Tahu

Magic - Kita lebih akrab dengan istilah UFO yang merupakan singkatan dari unidentified flying object, untuk menyebut penampakan benda terbang tak dikenali. Banyak yang belum tahu, ada istilah bahasa Indonesia untuk UFO, yakni BETA alias Benda Terbang Asing.

Dijelaskan Mohammad Reza Wardhana, ketua komunitas pengamat UFO bernama BETA UFO Indonesia, istilah BETA dicetuskan oleh Marsekal Muda TNI (Purn) Jacob Salatun. Dia adalah salah seorang tokoh dirgantara Indonesia.

Salatun menjadi perencana berdirinya Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) dan menjadi Menteri Perindustrian Penerbangan pada Kabinet Dwikora III pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.

"BETA adalah singkatan dari benda terbang aneh. Singkatan ini berasal dari Bapak Salatun, almarhum. Beliau salah satu penggagas LAPAN dan Kepala LAPAN di era 70-an," papar Reza saat live 'Eureka! UFO Gentayangan', Senin (21/11/2022).

"Saat menjabat sebagai Kepala LAPAN, beliau menampung laporan penampakan-penampakan UFO yang dilihat oleh masyarakat Indonesia. Beliau kemudian mencetuskan BETA sebagai istilah UFO dalam bahasa Indonesia yaitu benda terbang aneh atau benda terbang asing," sambungnya.

Istilah lain yang digunakan adalah piring terbang atau dalam bahasa Inggris, flying saucer. Ada juga dalam bahasa Prancis disebut OVNI yang merupakan singkatan dari objet volant non identifié.

"Walaupun kita sudah ada istilah BETA, orang Indonesia lebih sering menyebutnya UFO, jadi balik lagi ke istilah internasionalnya," kata Reza.

Adapun penggunaan istilah UFO sebagai penampakan fenomena benda terbang misterius pertama kali disebut pada tahun 1952 oleh Kapten Edward J Ruppelt, pemimpin pertama Project Blue Book. Ia menyebut UFO karena penggunaan istilah piring terbang menurutnya tidak mencerminkan penampakan yang berbeda-beda.

Istilah tersebut biasanya dilafalkan dengan menyebut hurufnya satu persatu: U. F. O. Istilah asing ini dengan cepat diadaptasi oleh kalangan Angkatan Udara, yang juga langsung menggunakan istilah 'UFOB' sekitar tahun 1954.

Ruppelt menceritakan pengalamannya dengan Project Blue Book dalam catatannya, "The Report on Unidentified Flying Objects" yang diterbitkan tahun 1956. Ini juga merupakan buku pertama yang menggunakan istilah UFO.